Kamis, 16 Februari 2012

Hubungan antara frekuensi (f) dengan panjang gelombang (λ)

PERCOBAAN
GETARAN PADA ZAT CAIR

Tujuan  :
·         Untuk mengetahui hubungan antara frekuensi (f) dengan panjang gelombang (λ)
Alat dan Bahan :
1.      Garputala 251Hz, 426 Hz, 341 Hz dan 288 Hz
2.      Air dan gelas 
3.      Pemukul karet 
Dasar Teori :
Frekuensi merupakan banyaknya getaran tiap detik. Sedangkan panjang gelombang adalah panjang satu bukit dan satu lembah, atau tiga rapatan dan dua renggangan. Agar lebih mudah memahami hubungan antar frekuensi, cepat rambat gelombang dan panjang gelombang, mari kita ingat kembali gelombamg bunyi gelombamg longitudinal. Bila waktu yang diperlukan merambat satu gelombang (λ)disebut periode(T)dan cepat rambat gelombang(v) maka :
                      V= λ/T     
            λ = Panjang gelombang  (meter)
            v = Cepat rambat gelombang (m/s)
            T = Periode (sekon)
            ƒ = Frekuensi (Hertz) 

Karena T =1/F  atau f = 1/T  maka :
                        V = ƒ. λ
         
 
Langkah percobaan :
1. Menyiapkan air dalan gelas penuh
2. Memukulkan garputala 512 Hz pada pemukul dari bahan karet/ elastic, lalu memasukkan ke dalam air, dan mengamati besar kecilnya percikan air
3. Mengulangi kegiatan tersebut untuk garputala 426, 341, dan 288 Hz
4. Memasukkan hasil pengamatan ke dalam table pengamatan

Data Pengamatan :
Frekuensi
512Hz
426 Hz
341 Hz
288 Hz
Percikan air
sedikit
Sedikit >
Banyak
Sangat banyak
λ
kecil
Besar
Besar >
Besar >>

Perhitungan / analisis data
            Ketika garputala di pukulkan pada pemukul karet lalu dicelupkan pada gelas yang berisi air yang penuh akan memimbulkan perecikan pada air tersebut, dari hal tersebut kita ketahui bahwa garputala bergetar sehingga menimbulkan percikan.
            Percikan yang ditimbulkan oleh garputala berbeda-beda karena perbedaan frekuensi dari garputala tersebut. Garputala yang memiliki frekuensi 512 Hz menimbulkan percikan air yang kecil sedangkan garputala yang memiliki frekuensi 426 Hz menimbulkan frekuensi yang agak besar. Begitu pula garputala yang memiliki frekuensi 341 Hz dan 288 Hz menimbulkan percikan yang besar dan besar. Atau percikan air yang ditimbulkan oleh garputala dengan frekuensi 512Hz < 426 Hz < 341 Hz < 288 Hz.

Pertanyaan :
1.      Bagaimana percikan air jika frekuensi semakin rendah ?
2.      Bagaimana percikan air jika frekuensi semakin tinngi ?
3.      Bagaimana hubungan frekuensi dengan panjang gelombang ?
4.      Bagaimana kesimpulan saudara ?


Jawaban :
  1. Apabila frekuensi garputala semakin rendah, maka percikan air semakin jauh atau semakin besar.
  2. Apabila frekuensi garputala semakin tinggi, maka percikan air akan semakin dekat atau semakin kecil.
  3. Frekuensi dan Panjang gelombang memiliki hubungan yang berkebalikan atau berbanding terbalik.
  4. Dari data pengamatan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa frekuensi (f) dan panjang gelombang (λ) memiliki hubungan yang berkebalikan atau dapat dinyatakan dengan rumus :
f = 1/T
Kesimpulan :
1.     Pada frekuensi rendah percikan air besar maka panjang gelombang juga besar.
2.     Bila frekuensi tinggi maka percikan air demakin kecil begitu juga panjang gelombang semakin kecil.
3.   Hubungan antara frekuensi ( ƒ ) dengan panjang gelombang ( λ ) adalah Besarnya Frekuensi suatu gelombang berbanding terbalik dengan Panjang Gelombangnya (λ).